LinkedIn adalah platform jaringan profesional yang sangat populer di kalangan para pekerja dan perusahaan di seluruh dunia. Salah satu fitur yang membuat LinkedIn begitu berguna adalah fitur inmail, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan langsung kepada orang-orang yang mereka ingin hubungi, terlepas dari apakah mereka sudah terhubung atau tidak.
Namun, mengirim inmail yang efektif di LinkedIn bukanlah hal yang mudah. Anda perlu memperhatikan beberapa hal agar pesan Anda menarik perhatian dan mendapatkan respons dari penerima. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara inmail yang baik di LinkedIn, mulai dari strategi komunikasi hingga teknik penulisan yang efektif. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan kemungkinan mendapatkan tanggapan dari inmail Anda, teruslah membaca!
Menentukan Tujuan dan Sasaran Inmail
Sebelum Anda mulai menulis inmail, penting untuk menentukan tujuan dan sasaran komunikasi Anda. Apakah Anda ingin menjalin hubungan bisnis, mencari peluang kerjasama, atau mencari peluang pekerjaan? Dengan mengetahui tujuan Anda, Anda dapat menyusun pesan yang relevan dan fokus pada hal-hal yang penting bagi penerima.
Anda yang tertarik untuk menjalin hubungan bisnis mungkin ingin menonjolkan keahlian dan pengalaman Anda yang relevan dengan industri atau bidang mereka. Jika Anda mencari peluang kerjasama, Anda dapat menyoroti manfaat dan nilai tambah yang bisa Anda tawarkan. Sedangkan jika Anda mencari peluang pekerjaan, Anda harus menekankan keahlian yang relevan dengan posisi yang Anda inginkan.
Ringkasnya, menentukan tujuan dan sasaran inmail adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai.
Meneliti Profil Penerima
Sebelum Anda mengirim inmail, penting untuk meneliti profil penerima dengan seksama. Baca informasi tentang latar belakang, pengalaman kerja, minat, dan kegiatan terbaru mereka. Ini akan membantu Anda memahami lebih baik tentang siapa mereka dan apa yang mungkin mereka cari atau butuhkan.
Sebagai contoh, jika Anda ingin menjalin hubungan bisnis dengan seorang profesional di industri teknologi, Anda dapat mencari tahu tentang proyek atau teknologi terbaru yang menjadi minat mereka. Jika Anda mencari peluang kerjasama dengan seorang pengusaha, carilah informasi tentang bisnis mereka, visi, dan misi perusahaan.
Dengan informasi ini, Anda dapat menyesuaikan pesan Anda agar lebih relevan dan menarik bagi penerima.
Menulis Subjek yang Menarik
Subjek inmail adalah hal pertama yang akan terlihat oleh penerima. Oleh karena itu, penting untuk menulis subjek yang menarik agar pesan Anda tidak terlewatkan begitu saja. Gunakan kata-kata yang singkat, jelas, dan menarik perhatian, agar membuat penerima ingin membuka dan membaca inmail Anda.
Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan subjek seperti “Peluang Kerjasama yang Menarik di Industri [Nama Industri]” atau “Mengundang Anda untuk Bergabung dalam Proyek Inovatif”. Berikan gambaran singkat tentang apa yang Anda tawarkan atau apa yang menarik dari inmail Anda.
Anda juga dapat mencoba menggunakan subjek yang memancing rasa ingin tahu atau menekankan manfaat langsung yang akan diperoleh oleh penerima. Misalnya, “Peluang Kerjasama yang Tidak Boleh Anda Lewatkan” atau “Terbuka untuk Diskusi tentang Penawaran yang Menarik”.
Memperkenalkan Diri dengan Singkat dan Relevan
Ketika Anda memulai inmail, jangan lupa untuk memperkenalkan diri secara singkat dan relevan dengan tujuan dan sasaran Anda. Jelaskan siapa Anda, apa pekerjaan atau perusahaan Anda, dan mengapa Anda menghubungi penerima. Pastikan untuk menyebutkan hal-hal yang relevan dengan profil penerima agar mereka merasa tertarik untuk melanjutkan membaca inmail Anda.
Sebagai contoh, Anda bisa memulai dengan “Halo [Nama Penerima], saya [Nama Anda], seorang [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan]. Saya menghubungi Anda karena [alasan mengapa Anda menghubungi penerima].” Pastikan untuk tetap singkat dan langsung ke pokok permasalahan.
Anda juga dapat menekankan pengalaman atau keahlian Anda yang relevan dengan tujuan Anda. Misalnya, jika Anda ingin menjalin hubungan bisnis dengan seorang profesional di industri keuangan, Anda bisa menyebutkan pengalaman Anda di bidang keuangan atau hasil kerja Anda yang terkait.
Menyampaikan Pesan Utama Anda
Setelah Anda memperkenalkan diri, saatnya untuk menyampaikan pesan utama Anda. Jelaskan dengan jelas apa yang Anda tawarkan atau apa yang Anda ingin sampaikan kepada penerima. Pastikan untuk menjelaskan manfaat atau nilai tambah yang bisa mereka dapatkan dari kerjasama dengan Anda atau membaca inmail Anda.
Contoh pesan utama yang efektif adalah “Saya menemukan profil Anda yang luar biasa dan saya ingin berdiskusi tentang peluang kerjasama yang saling menguntungkan di industri [Nama Industri].” Jika Anda memiliki rencana khusus atau tawaran yang menarik, jangan ragu untuk menyebutkannya di sini.
Anda juga dapat menyertakan contoh kasus atau bukti yang mendukung pesan Anda. Misalnya, jika Anda ingin menawarkan solusi teknologi kepada seorang pengusaha, Anda bisa menyertakan studi kasus tentang bagaimana solusi serupa telah memberikan manfaat bagi perusahaan lain.
Menciptakan Kesan Personal dan Menggali Informasi Lebih Lanjut
Untuk meningkatkan efektivitas inmail Anda, penting untuk menciptakan kesan personal dan menunjukkan minat yang tulus terhadap penerima. Sebagai contoh, Anda dapat menyebutkan informasi spesifik dari profil mereka yang menarik perhatian Anda, atau bagaimana pekerjaan atau pencapaian mereka menginspirasi Anda.
Penting untuk menciptakan hubungan emosional dengan penerima dan menunjukkan bahwa Anda bukan hanya mengirimkan inmail secara acak, tetapi benar-benar tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa penerima memiliki minat yang sama dengan Anda, Anda dapat menyebutkannya dan memulai percakapan yang lebih pribadi.
Selain itu, Anda juga dapat menggali informasi lebih lanjut mengenai kebutuhan atau masalah yang mungkin dihadapi oleh penerima. Ini akan membantu Anda menyusun pesan yang lebih relevan dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar memperhatikan kebutuhan mereka.
Anda dapat menanyakan pertanyaan terkait dengan bidang atau industri mereka, atau meminta pendapat mereka tentang topik tertentu. Ini akan menunjukkan bahwa Anda menghargai pengetahuan dan pandangan mereka, dan siap untuk mendengarkan dan belajar dari mereka.
Memberikan Call-to-Action yang Jelas
Setelah Anda menyampaikan pesan utama, jangan lupa untuk memberikan call-to-action yang jelas kepada penerima. Tunjukkan apa yang Anda harapkan dari mereka dan apa langkah selanjutnya yang perlu diambil. Misalnya, Anda bisa memberikan opsi untuk bertemu, berbicara melalui telepon, atau melanjutkan diskusi melalui email.
Pastikan untuk membuat call-to-action sejelas mungkin, sehingga penerima tidak bingung tentang apa yang mereka harus lakukan sebagai respons terhadap inmail Anda. Misalnya, Anda bisa mengatakan “Apakah Anda bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dan membahas lebih lanjut? Saya sangat antusias untuk mendengar pandangan Anda tentang [topik yang relevan].”
Jika Anda ingin membangun hubungan bisnis dengan penerima, Anda juga dapat menawarkan bantuan atau dukungan dalam bentuk apapun yang mereka butuhkan. Misalnya, Anda bisa mengatakan “Jika ada yang bisa saya bantu atau jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Saya senang dapat menjadi sumber daya bagi Anda.”
Menyisipkan Kontak dan Informasi Tambahan
Sebagai penutup inmail, jangan lupa untuk menyisipkan kontak dan informasi tambahan yang relevan. Berikan link ke profil LinkedIn Anda, nomor telepon, atau alamat email untuk memudahkan penerima dalam menghubungi Anda. Anda juga dapat menambahkan informasi tambahan, seperti portofolio atau referensi, yang dapat mendukung pesan Anda dan membangun kepercayaan.
Pastikan untuk memberikan informasi yang valid dan up-to-date agar penerima dapat menghubungi Anda dengan mudah. Jika Anda memiliki situs web atau blog yang relevan dengan tujuan Anda, Anda juga dapat menyertakan link ke sana untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada penerima.
Melakukan Follow-up dengan Sopan
Jika Anda tidak mendapatkan respons dari inmail Anda dalam waktu yang wajar, jangan ragu untuk melakukan follow-up dengan sopan. Ingatlah bahwa orang-orang sibuk dan mungkin butuh waktu untuk merespons pesan Anda. Dalam follow-up, jangan terlalu menuntut atau menekan penerima, tetapi tunjukkan minat Anda yang tulus dan kesediaan untuk berkomunikasi lebih lanjut.
Contoh follow-up yang baik adalah “Halo [Nama Penerima], saya hanya ingin memastikan bahwa inmail saya telah sampai ke Anda. Jika Anda memiliki waktu luang, saya sangat berharap dapat berdiskusi lebih lanjut tentang peluang kerjasama yang saya tawarkan. Terima kasih atas perhatian Anda dan saya harap mendengar kabar baik dari Anda.”
Jika Anda ingin meningkatkan peluang mendapatkan respons, Anda dapat menawarkan sesuatu yang lebih spesifik atau bernilai dalam follow-up Anda. Misalnya, Anda bisa mengatakan “Saya telah menemukan artikel menarik yang mungkin Anda temukan bermanfaat. Jika Anda tertarik, saya senang untuk membagikannya dengan Anda melalui email.”
Mengukur dan Mengevaluasi Efektivitas Inmail
Seperti halnya strategi pemasaran apa pun, penting untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas inmail Anda. Pantau jumlah tanggapan yang Anda terima, tingkat konversi, dan kualitas hubungan bisnis yang terbentuk melalui inmail. Dengan melacak dan menganalisis data ini, Anda dapat mempelajari apa yang bekerja dan apa yang perlu diperbaiki dalam strategi inmail Anda ke depannya.
Anda dapat menggunakan fitur analitik di LinkedIn atau menyimpan data secara manual untuk melacak efektivitas inmail Anda. Perhatikan tingkat pembukaan inmail, tingkat respons, dan tingkat konversi menjadi tindakan yang lebih lanjut. Jika Anda melihat tren yang konsisten, Anda dapat menyesuaikan strategi Anda di masa depan untuk meningkatkan hasil.
Ingatlah bahwa setiap inmail adalah peluang untuk membangun hubungan dan mencapai tujuan Anda. Dengan mengikuti panduan ini dan terus berlatih, Anda akan menjadi ahli dalam mengirim inmail yang baik di LinkedIn.
Jadi, jangan ragu untuk mengaplikasikan tips dan strategi ini dalam komunikasi Anda di LinkedIn. Selamat mencoba dan semoga sukses!